Sabtu, 11 November 2017

4 Bahaya Membawa Tas Terlalu Berat

Jangan Dibiasakan Ya!!!

Jangan terlalu berat membawa beban
Entah itu tas untuk sekadar style maupun backpack sebagai teman kuliah sampai travelling, tas memang jadi penyelamat saat kita perlu membawa banyak barang. Sayangnya, banyak dari kita yang tidak peduli dengan berat barang yang masuk ke dalam sebuah tas tersebut. Alhasil, tas yang kita punya jadi tidak awet dan cepat rusak. (Walaupun sebenarnya itu jadi alasan untuk beli yang baru)

Namun, kamu perlu tahu bahwa beban berat yang dibawa dalam sebuah tas ternyata mempunyai efek samping jangka panjang yang cukup membahayakan bagi tubuh. Berikut Hipwee jabarkan apa saja kemungkinan yang bisa terjadi agar kita lebih waspada.

1. Beban berat pada tas otomatis berakibat pada bungkuknya tulang belakang

Logikanya, beban berat yang ditanggung oleh punggung membuat punggung memiliki efek jangka panjang untuk sedikit demi sedikit menjadi bungkuk atau disebut dengan kyphosis. Kyphosis adalah posisi punggung terlalu bungkuk tidak normal.

Kejadiannya di mana tulang punggung terlalu melengkung ke arah depan, sehingga punggung bagian atas terlihat lebih bungkuk dari punggung normal. Setiap tulang punggung pasti melengkung beberapa derajat, namun jika tulang belakang melengkung hingga lebih dari 45 derajat maka dianggap sudah berlebihan.

2. Kelainan tulang belakang yang berubah bentuk menjadi miring ke kiri atau kanan

Skoliosis merupakan penyakit pada tulang punggung yang membengkok ke kanan atau ke kiri. Banyak hal yang menyebabkan kelainan ini terjadi, salah satu pemicu terbesarnya adalah sering membawa tas dengan beban berat hanya pada satu lengan. Biasanya dialami oleh mereka yang sering mengenakan tas selempang.

Gejala skoliosis dapat dilihat dari perubahan penampilan dada, pinggul, atau bahu. Berikut ini adalah gejala-gejala skoliosis yang dapat dilihat dari penampilan fisik;

-Salah satu pinggul tampak lebih menonjol
-Tubuh penderita skoliosis mungkin condong ke satu sisi
-Salah satu bahu lebih tinggi
-Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol
-Panjang kaki tidak seimbang

3. Mengikis kepadatan tulang ditandai dengan rasa nyeri yang luar biasa

Selain skoliosis dan bungkuk, membawa tas berat dapat mengakibatkan nyeri dan sakit pada punggung. Hal ini biasanya terjadi pada orang dewasa karena kondisi tulang yang sudah tidak begitu kuat dan kepadatan tulang mulai terkikis.

Untuk itu, mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kalsium dan vitamin D, K dapat menguatkan tulang serta mengembalikan kepadatan tulang.

4. Memicu terjadinya osteoporosis dini

Dengan berkurangnya kepadatan tulang, otomatis memicu terjadinya osteoporosis dini. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak dapat mengimbangi kerusakan pada tulang yang lama, sehingga terjadi kekeroposan.

Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak pada tulang, setelah pasien mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan tangan, tulang pinggul, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis.

Mengingat ternyata ada banyak bahaya yang mengintai di balik tas dengan beban berat, ada baiknya kamu mulai mengukur seberapa banyak beban yang akan dibawa jika bepergian. Berikut detail kisaran berat ideal yang bisa dibawa sesuai jenis tas yang dipakai;

Shoulder bag : 10 % dari berat badan
Backpack : 20 % dari berat badan
Totebag : kurang dari 5 kg
Setelah ini, jangan lagi paksakan memasukkan semua barang ke dalam satu tas ya!

Mendingan kita bawa tas yang berisi barang-barang yang kita perlukan saja tiap hati agar tidak merusak tubuh juga bisa memperpanjang masa tas yang kita sukai

#tas #tasrajut #tasrajutsurabaya #tasrajutsidoarjo #tasrajutgresik #tasrajutmojokerto #tasrajutpasuruan #tasrajutlamongan #tasrajutjombang #tasrajutmadura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar